Friday, 31 October 2014

Penetapaan pH tanah

1.      Tujuan
·         Untuk mengetahui kadar pH tanah dengan menggunakan pH meter
·         Untuk mengetahui sifat sifat pad masing masing sampel tanah
·         Mengetahui definisi pH

2.      Tinjauan Pustaka
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya (Winarso, 2005).
Tanah merupakan elemen dasar yang tidak terpisahkan dalam dunia pertanian. Tanpa adanya tanah mustahil kita bisa menanam padi, palawija, sayuran, buah-buahan maupun kehutanan meskipun saat ini telah banyak dikembangkan sistim bercocok tanam tanpa tanah, misalnya Hidroponik, Airoponik dan lain-lain, tetapi apabila usaha budidaya tanaman dalam skala luas masih lebih ekonomis dan efisien menggunakan media tanah. Mengingat pentingnya peranan tanah dalam usahatani, maka pengelolaan tanah untuk usahatani haruslah dilakukan sebaik mungkin guna menjaga kesuburan tanahnya. Tanah yang memenuhi syarat agar pertumbuhan tanaman bisa optimal tentulah harus memiliki kandungan unsur hara yang cukup,mengandung banyak bahan organik yang menguntungkan.
Tanah yang semula subur dapat berkurang kualitasnya oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah dengan seringnya tanah tersebut dimanfaatkan tanpa mengalami proses istirahat. Dengan seringnya kita memanfaatkan tanah, maka unsur hara yang terkandung di dalamnyapun sedikit demi sedikit akan berkurang. Tanah yang subur dan mudah di olah sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanah memiliki sifat fisik, sifat biologi, dan sifat kimia. Sifat fisik dan biologi tanah dapat dilihat secara kasat mata dan diteliti seperti warna tanah, tekstur tanah, kepadatan tanah, suhu tanah, struktur tanah, banyaknya mikroorganisme yang hidupjamur tanah dan pernapasan tanah. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat keasaman atau pH yang berbeda-beda
Beberapa pembatas tanah, terutama untuk tanaman pangan adalah
(1) ketebalan dan kematangan gambut,
(2) pH yang rendah,
(3) kejenuhan air,
(4) kandungan bahan organik yang tinggi,
(5) porous yang terbuka,
(6) drainase yang jelek,
(7) miskin unsur hara (Munir, 1996)
Selain kandungan unsur hara dalam tanah, yang menentukan tingkat kesuburan tanah ialah tingkat kemasaman tanah (pH). Tingkat kemasaman dalam tanah juga berperan dalam menentukan unsur organik yang ada di dalam tanah. Dengan kata lain tingkat kemesaman (pH) uga berhubungan dengan ketersediaannya hara dalam tanah.
Larutan tanah adalah air tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang merupakan hara bagi tanaman.  Konsentrasi ion-ion terlalu sangat beragam dan tergantung pada jumlah ion yang terlarut dan jumlah bahan pelarut.  Pada musim kemarau atau kering dimana air banyak yang menguap, maka konsentrasi garam akan berubah drastis yang akan mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tanaman (Hakim,dkk, 1986).
Nilai pH tanah dipengaruhi oleh sifat misel dan macam katron yang komplit antara lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam kation yang terserap.  Semakin kecil kejenuhan basa, maka semakin masam tanah tersebut dan pH nya semakin rendah.  Sifat misel yang berbeda dalam mendisosiasikan ion H beda walau kejenuhan basanya sama dengan koloid yang mengandung Na lebih tinggi mempunyai pH yang lebih tinggi pula pada kejenuhan basa yang sama (Pairunan,dkk, 1985).
Reaksi tanah secara umum dinyatakan dengan pH tanah. Kemasaman tanah bersumber dari asam organik dan anorganik serta H+ dan Al3+ dapat tukar pada misel tanah. Sedangkan tanah alkalis dapat bersumber dari hasil hidroksil dari ion dapat tukar atau garam-garam alkalis seperti : Belerang dan sebagainya (Hakim dkk, 1986).
pH tanah adalah logaritma dari konsentrasi ion H+ di dalam tanah, hal ini dapat dilihat pada persamaan berikut: pH = - log (H+). Dilihat dari pHnya lebih besar dari tanah mempunyai tiga sifat yaitu bersifat basa jika pHnya lebih besar dari 7 dan bersifat netral apabila pHnya antara 6-7 serta jika tanah memiliki pH di bawah 7 maka tanah akan dikatakan bersifat asam (Pairunan, dkk, 1997).

Larutan mempunyai pH 7 disebut netral, lebih kecil dari 7 disebut masam, dan lebih besar dari 7 disebut alkalis. Reaksi tanah ini sangat menunjukkan tentang keadaan atau status kimia tanah. Status kimia tanah mempengaruhi proses-proses biologik (Hakim, dkk, 1986).
pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun. Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5–10 atau lebih. Sebaliknya untuk tanah gembur, pH tanah dapat kurang dari 3,0. Alkalis dapat menunjukkan pH lebih dari 3,6.  Kebanyakan pH tanah toleran pada yang ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-,  mineral tanah, air hujan dan bahan induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah, selain itu bahan organik dan tekstur. Bahan organik mempengaruhi besar kecilnya daya serap tanah akan air. Semakin banyak air dalam tanah maka semakin banyak reaksi pelepasan ion H+ sehingga tanah menjadi masam. Tekstur tanah liat mempunyai koloid tanah yang dapat yang dapat melakukan kapasitas tukar kation yang tinggi. tanah yang banyak mengandung kation dapat berdisiosiasi menimbulkan reaksi masam.

3.      Alat dan Bahan
Alat:
·         Botol kocok
·         Mesin pengocok
·         pH meter dengan larutan buffer
Bahan:
·         Tanah
·         Akuades
·         KCl 1 N

4.      Cara Kerja
Alat dan bahan disiapkan timbang 10 gram tanah  yang kemudian dimasukan ke erlenmeyer. Kemudian dimasukan 25 ml akuades kedalam erlenmeyer tadi. Perlakuan yang kedua, mula mula tanah ditimbang 10 gram lalu dimasukan ke erlenmeyer. Kemudian dimasukan 25 ml KCl 1 N. Kemudaian dikocok dengan mesin pengocok selama 2 sampai 3 menit. Lalu diukur pH tanah tersebut dengan pH meter yang telah dibakuakan.
5.      Hasil Pengamatan
Kelompok
Sampel tanah
pH akuades
pH KCl
1
Cungkup
7.68
6.47
2
Kemiri
7.35
6.08
3
Kartini
7.28
6.34
4
Sayangan
7.33
6.25
5
Bawen
7.52
6.20

6.      Pembahasan
Pada praktikum kali mengukur pH tanah dengan menggunakan pH meter. Seperti pada dasar teori yang sudah ada, nilai pH sendiri menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- , maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7.
Pada praktikum kali ini menggunakan sampel tanah tidak utuh. Selain itu juga digunakan erlenmeyer atau yang biasa kita sebut erlenmeyer. Mesin pengocok digunakan dalam proses homogenasi sehingga antara akuades dan KCl dapat tercampur dengan rata. Dilakukan 2 perlakuan yaitu dengan pencampuran akuades dan KCl. Yang setelah itu diukur dengan pH meter yang telah dibakukan. Cara pembakuan nya adalah dengan elektroda disemprot dengan bersih dengan air akuades. Kemudian dimasukan kelarutan penyangga yang ber ph netral yaitu 7. Permukaan yang akan diukur harus terletak diatas kapiler elektrodanya. Sesudah pengukuran elektroda disemprot dengan akuades kembali. Setiap selesei pengukuran, elektroda di bersihkan dengan tisu dengan catatan jangan digosok.
   Dari hasil pengematan yang telah ada, terdapat 2 perlakuan yaitu dengan pH akuades dan pH KCl. Dari hasil yang didapat pH berkisar antara 6 dan 7 itu pH yang baik. Dimana pH yang berkisar pada kisaran tersebut adalah tanah yang mengandung unsur hara yang cukup.
   Pada perlakuan pertama yaitu pH akuades. Didapat sifat basa, karena nilai pH nya lebih dari 7 semua. Perlakuan pH akuades menunjukan bahwa tanah yang tidak diperlakukan dengan budidaya organik menunjukkan kecenderungan pH lebih rendah. Bahan organik mempunyai daya sangga (buffer capacity) yang besar sehingga apabila tanah cukup mengandung komponen ini, maka pH tanah relatif stabil.
  Sedangkan pada pH KCl, didapat sifat asam. Karena nilai pH nya kurang dari 7 semua. Hal ini menunjukan jumlah hidrogen yang mendominasi kompleks pertukaran dan larutan tanah.
   pH yang berebeda beda disebabkan karena reaksi tanah. Dimana reaksi tanah menunjukan keadaan kimia tanah yang mempengaruhi proses biologis tanah. Hal ini sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada tanah yang terlalu masam, kemungkinan besar untuk teracuni logam berat yang pada akirnya dapat mati.
   pH akuades lebih besar dari pada pH KCl. Hal ini menunjukan bahwa, tanah tersebut memiliki KTK yang tinggi. Jadi KTK nya lebih tinggi dari KTA. KTK adalah singkatan dari kapasitas tukar kation yang bermuatan positife. Sedangkan KTA singkatan dari kapsitas tukar anion yang bermuatan negatif.










7.      Kesimpulan
·         Dari hasil pengamatan yang ada didapat pH tanah yang berkisar antara 6 dan 7. Hal ini menandakan bahwa tanah pada sampel tersebut memiliki unsur hara yang cukup.
·         Sifat pH ada 2 yaitu asam dan basa. Asam pH nya kurang dari 7 sendangkan basa pHnya lebih dari 7.
·         pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14.

























8.      Daftar pustaka
Hakim Nurhajati, M. Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban Hong, H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas, Lampung.

Munir, Mohammad. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Jakarta; PT DUNIA PUSTAKA JAYA.
Pairunan,A. K. J. L.Nanere,Arifin.Solo,S.R.Samosir,Romadulus.Teingkaisari,J.R.
                Lalo Pua, Bachrul.Ibrahim,Hariadj.Asmadi. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negri Indonesia Timur, Makassar.

Winarso. 2005. Pengertian dan Sifak Kimia Tanah.. Yogyakarta; GAJAH MADA UNIVERSITY PRESS.


Thursday, 30 October 2014

TUGAS ASSISTENSI STATISTIKA

Aturan Main

Kuesioner/rancangan penelitian dalam bentuk softfile ms.word .doc. 
dikumpul tanggal 4, 6, dan 7 november 2014 sesuai jadwal praktikum.
kirim ke mail student 512011040@student.uksw.edu palintelat sehari sebelum praktikum.
format pengiriman
Kelompok_no
nama anggota dan topik yang akan dibahas..

untuk pendaftaran kuesioner silahkan komentar di bawah ini, format
Kelas_Kelompok_Nama Anggota_Judul Penelitian

Progam Studi Agribisnis
Agribisnis
1. buat kuesioner yang berkaitan dengan topik, pertanyaan min 10
2. disebarkanpada min. 30 responden
3. data dari hasil kuesioner 30 responden tersebut dimasukkan ke SPSS
Olah menggunakan SPSS untuk mencari:
- stddeviasi, variansi, range, nilai max, nilai min, mean, median, modus, sum, distribusi skewness& kutosis serta grafik (frequencies)
- uji hubungan antarvariabel (croostab)
- uji normalitas dan variansi (explore)
- compare means
- cari persamaan regresi dan hitung korelasi

Progam Studi Agronomi
  • Menanam benih jagung, kacang hijau, kangkung,kacang merah, dan 
  • Beri 6 perlakuan dengan 4 ulangan
  • Perlakuan bisa media, cahaya, intensitas peyiraman, dosis pupuk, naungan, jenis sriaman.
  • Pengamatan tinggi, jumlah daun, warna, panjang akar, 

1 pot 4 biji tanaman
1 perlakuan 4 ulangan 
= 1 x 4 pot x 4 biji = mbuh
= 24 polybag/gelas aqua tergantung biji = 
Data yang diamati 
  1. - stddeviasi, variansi, range, nilai max, nilai min, mean, median, modus, sum, distribusi skewness& kutosis serta grafik (frequencies)
  2. - uji hubungan antarvariabel (croostab)
  3. - uji normalitas dan variansi (explore)
  4. - compare means
  5. - cari persamaan regresi dan hitung korelasi

SISTEMATIKA
1. COVER
2. PENDAHULUAN
                - TUJUAN
                - LATAR BELAKANG
                - MASALAH
3. PEMBAHASAN (POIN KE-3 DARI RULES DIATAS)
4. KESIMPULAN

5. LAMPIRAN KUESIONER DARI KE-30 RESPONDEN(agribisnis)/ foto dan tabel hasil pengamtan (agroteknologi)

thanks.. GBU

Friday, 26 September 2014

PAPER PRAKTIKUM BOTANI -- GRAMINACEAE, CYPERACEAE, CARICACEAE, DAN PALMAE

Graminaceae
Suku padi-padian, Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Anggota suku ini adalah yang paling tinggi populasinya di dunia karena banyak tanaman budidaya yang menjadi anggotanya dan ditanam luas sebagai bahan pangan utama.
Didalamnya termasuk tumbuhan seperti padi, gandum, jagung, jelai, jewawut, serta sorgum (cantel). Selain itu, bamboo dan tebu juga termasuk didalamnya. Bahan pakan ternak juga banyak memanfaatkan anggota suku ini, seperti rumput gajah dan rumput raja. Anggota suku ini merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) yang penting, seperti alang-alang dan rumput bandotan. Ada anggotanya yang merupakan sumber wangi-wangian, waitu rumput akar wangi dan serai (termasuk sitronela).
id.wikipedia.org/wiki/Poaceae
1. Padi (Oryza sativa)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)            
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
www.plantamor.com/index.php?plant=926 

Asal daerah dan persebaran
Padi diduga pertamakali dibudidayakan di India, selama kurang lebih 9000 tahun. Di Indonesia, Malaysia dan Filipina pembudidayaan padi telah dimulai sesudah 1500 Masehi. Bukti awal pembudidayaan padi yang ditemukan di Thailand, padi ditanam pada waktu 500-900 Masehi. Padi ditanam di seluruh daerah tropik basah dan subtropik.
Syarat tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air.Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan ataulebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahunsekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C.Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yangkandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
http://www.warintekjogja.com/warintek/warintekjogja/warintek/datadigital/bk/padibantul.pdf
Morfologi 
Akar (radix):
Akar berserabut, batang tegak, tersusun dari deretan buku-buku dan ruas, jumlahnya tergantung pada kultivar dan musim pertumbuhannya; masing-masing buku dengan daun tunggal, kadang-kadang juga dengan akar, ruas biasanya pendek pada pangkal tanaman 
Daun (folium) :
Berdaun dalam 2 peringkat; pelepah saling menutupi satu sama lain membentuk batang semu, terakhir membungkus ruas; helaian daun memita. 
Bunga (floss): 
Perbungaan malai, di ujung ranting, buliran tunggal, melonjong sampai melanset, berisi bunga biseksual tunggal. 
Buah(fructus):
Buah jali bervariasi dalam ukuran, bentuk dan warna, membulat telur, menjorong atau menyilinder, seringkali berwarna kuning keputihan atau coklat.
Manfaat
Padi merupakan makanan pokok dari 40% penduduk dunia serta makanan pokok seluruh penduduk Asia Tenggara. Tepung dari beras digunakan untuk makan pagi, makanan bayi, roti, campuran kue dan kosmetika. Tepung beras yang kenyal mempunyai kualitas tinggi sebagai pengenyal saus putih, puding dan makanan ringan orang-orang timur (oriental). Beras ketan digunakan untuk membuat gula-gula. Pati dibuat dari beras yang ditumbuk dan digunakan sebagai pati pencucian, dalam makanan dan pabrik tekstil. Bir, anggur dan alkohol secara industri dibuat dari beras.
Sekam atau kulitnya digunakan sebagai bahan bakar, papan pembenihan, penyerap, papan dinding dan pembawa vitamin, obat, racun dan lain-lain. Dalam lingkungan rumah tangga kulit beras digunakan untuk menyaring air, media hidroponik dan pabrik briket arang. Dedak atau bekatul beras atau tepung diperoleh seperti proses dalam mutiara yang digosok dan berharga untuk makanan ternak dan unggas. Dedak mengandung 14-17% minyak. Minyak kotor dedak beras digunakan untuk memproduksi minyak beku, asam stearat dan oleat, gliserin dan sabun. Minyak dedak yang dihasilkan digunakan untuk memasak, bahan anti karat dan anti korosi, proses akhir pembuatan tekstil dan kulit dan dalam obat-obatan. Jerami padi digunakan untuk makanan hewan dan papan pembenihan. Juga digunakan untuk pabrik papan jerami dan pulp untuk kertas, media pertumbuhan jamur, produksi pupuk organik, untuk memupuk pertanian bawang, timun dan jarang untuk tali dan atap rumah.
http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=230
2. Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L. 
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1301
Asal daerah dan persebarannya
Jagung pertama kali ditanam oleh suku Indian pada 7000 tahun yang lalu dan diperkirakan berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah. Peradaban awal di Amerika bergantung pada perkebunan jagung. Pada abad 16 jagung diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh bangsa Portugis. Kini jagung masih merupakan salah satu hasil panen yang terpenting dan secara geografis jagung merupakan salahsatu tanaman biji-bijian yang ditanam terbanyak. Jagung ditanam pada garis lintang hingga 58°LU di Canada dan Russia, seluruh daerah tropis, hingga garis lintang 42°LS di New Zealand dan di sebelah Selatan benua Amerika, dan daerah di bawah permukaan laut di Daratan Kaspia dan pada daerah berketinggian hingga 3600 m di Peru.
www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=234

Syarat tumbuh
Jagung membutuhkan air sekitar 100-140mm/bulan. Oleh karena itu waktu penanaman harusmemperhatikan curah hujan dan penyebarannya. Penanamandimulai bila curah hujan sudah mencapai 100 mm/bulan. Untuk mengetahui ini perlu dilakukan pengamatan curah hujan dan pola distribusinya selama 10 tahun ke belakang agarwaktu tanam dapat ditentukan dengan baik dan tepat.
Jagung menghendaki tanah yang subur untuk dapat berproduksi dengan baik. Hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama nitrogen (N), fosfor (P) dankalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena pada umumnya tanah di Lampung miskin hara dan rendah bahan organiknya, maka penambahan pupuk N, P dan K serta pupuk organik (kompos maupun pupuk kandang) sangat diperlukan.
http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/teknologibudidayajagung.pdf

Morfologi
Akar(radix): 
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang (caulis):
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin
Bunga (Floss): 
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Daun(Folium):
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Manfaat
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif seperti bioetanol. Bahkan dibuat gula rendah kalori. Batangnya biasanya digunakan sebagai pupuk ataupun pakan ternak. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
3. Gandum
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Triticum
Spesies: Triticum aestivum L.
Asal daerah dan Penyebarannya:
Masyarakat prasejarah sudah mengenal sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya sebagai sumber makanan. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum berasal dari daerah sekitar Laut Merah dan Laut Mediterania, yaitu daerah sekitar Turki, Siria, Irak, dan Iran. Sejarah Cina menunjukkan bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700 SM.
Syarat tumbuh
Ketinggian diatas lahan yang sesuai 800 m dpl, Suhu Optimum 20-25° C, memliki curah hujan 600-825mm/tahun, kelembapan ratarata80- 90%, Intensitas penyinaran 9-12 jam/hari, jenis tanah adalah Andosol, Regosol kelabu, Latosol dan Aluvial, pH tanah berkisar 6 -7, Syarat tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman gandum adalah : a). hara yang diperlukan cukup tersedia, b). tidak ada zat toksit, c). kelembaban mendekati kapasitas lapang, suhu tanah rata rata berkisar 15-28° C, e). aerasi tanah baik, f). tidak ada lapisan padat yang menghambat penetrasi akar gandum untuk menyusuri tanah
Morfologi :
Akar(radix) :
Memiliki sistem perakaran serabut, susunan tulang daun sejajar, berbatang lunak dan berongga (rongga batang gandum tidak sebesar bambu), bentuk daunnya seprti pedang dengan ujung runcing.
Biji:
Biji gandum  berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. gandum bertekstur keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Kulit  biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum
Manfaat 
1. Makanan ringan roti, mie, biscuit, pudding, es krim, macroni, kue
2. Bahan pakan ternak seperti gabah, dedak, bungkil
3. Untuk industri dalam pembuatan kerajinan, hiasan, lem dan pembuatan kertas

4. Bambu
Klasifikasi 
Kingdom : Plantae 
Subkingdom : Tracheobionta 
Super Divisi : Spermatophyta 
Divisi : Magnoliophyta 
Kelas : Liliopsida 
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : poaceae 
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa multiplex (Lour) Raeuschel

Asal daerah dan Persebarannya
Tanaman bambu banyak ditemukan di daerah tropik di Benua Asia, Afrika, dan Amerika. Namun, beberapa spesies ditemukan pula di Australia. Benua Asia merupakan daerah penyebaran bambu terbesar. Penyebarannya meliputi wilayah Indoburma, India, Cina, dan Jepang. Daerah Indoburma dianggap sebagai daerah asal tanaman ini. Selain di daerah tropik, bambu juga menyebar ke daerah subtropik dan daerah beriklim sedang di dataran rendah sampai di dataran tinggi (Berlian & Rahayu, 1995).Di daerah hujan tropis, bambu tumbuh dalam kelompok. Ketika terjadi gangguan hutan alam, misalnya karena logging. Bambu semakin tersebar, misalnya jenis Phyllostachys ditemukan hampir di seluruh daerah Cina, Jepang, dan Taiwan. Budidaya bambu dilakukan di Indonesia, India, dan Bangladesh.
Syarat Tumbuh :
Pertumbuhan setiap tanaman tidak terlepas dari pengaruh kondisi lingkungannya. Dengan demikian perlu diperhatikan faktor-faktor yang bekaitan dengan syarat tumbuh tanaman bambu. Faktor lingkungan terebut meliputi jenis iklim dan jenis tanah. Lingkungan yang sesuai dengan tanaman bambu adalah yang bersuhu sekitar 8,8-36o C. Bambu dapat tumbuh pada tanah yang bereaksi masam dengan pH 3,5, dan umumnya menghendaki tanah yang pH nya 5,0 sampai 6,5. Pada tanah yang subur tanaman bambu akan tumbuh dengan baik karena kebutuhan makanan bagi tanaman tersebut akan terpenuhi
Morfologi 
Akar(radix) :sistem perakarannya adalah akar serabut.
Batang(caulis): 
Batang Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. Diameter batangnya 0,25-25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm.
Daun(folium) :
Helai Daun dan Pelepah Daun Helai daun bambu mempunyai tipe pertulangan yang sejajar seperti rumput, dan setiap daun mempunyai tulang daun utama yang menonjol. Daunnya biasanya lebar, tetapi ada juga yang kecil dan sempit seperti pada bambu cendani (Bambusa multiplex) dan bambu siam (Thyrsostachys siamensis). Helai daun dihubungkan dengan pelepah oleh tangkai daun yang mungkin panjang atau pendek. Pelepah dilengkapi dengan kuping pelepah daun dan juga ligula. Kuping pelepah daun umumnya besar tetapi ada juga yang kecil atau tidak tampak. Pada beberapa jenis bambu, kuping pelepah daunnya mempunyai bulu kejur panjang, tetapi ada juga yang gundul

Manfaat :
Selain kayunya sebagai bahan bangunan, bahan seni, pagar, atap dan sebagainya. Tetapi ada rebung yang bisa dikonsumsi. Daunnya sering dibuat sebagai pembungkus makanan. Dilain pihak berfungsi sebagai tanaman hias dan pagar.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=178
http://id.wikipedia.org/wiki/Bambu

CYPERACEAE
Suku teki-tekian  atau  cyperaceae  adalah salah satu  suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut  sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa poales, klad commelinids (eumonocots). Ke dalamnya termasuk teki, papirus, finger millet, dan beberapa tumbuhan dengan nilai ekonomi kurang penting.
Suku ini adalah kerabat terdekat suku padi-padian (Poaceae) dan memiliki banyak kemiripan. Orang yang kurang terbiasa sering mengacaukan teki dari rumput biasa karena penampilannya yang mirip, seperti daun berbentuk lanset, kebanyakan berwujud terna kecil yang mudah menjadi tumbuhan pengganggu (gulma), serta susunan bunga yang mirip.

1. Teki
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta 
Super Divisi : Spermatophyta 
Divisi : Magnoliophyta 
Kelas : Liliopsida 
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae 
Genus : Cyperus
Spesies  : Cyperus rotundus L.
Asal daerah dan penyebaran
Teki menyebar di seluruh penjuru dunia, teki dapat tumbuh baik bila tersedia air yang cukup, teki toleran terhadap genangan dan mampu bertahan pada kondisi kekeringan.
Syarat tumbuh
Syarat iklim
Ketinggian tempat : 0-1500 m dpl
Suhu optimal : 20-290 C
Intensitas cahaya : 60-90%
Curah hujan : 254-2500 mm/tahun
Syarat tanah
pH tanah : 4-7
Jenis tanah : Dapat tumbuh pada semua jenis tanah
Morfologi atau Ciri khusus :
Teki merupakan gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka. Tumbuhan ini sangat adaptif dan karena itu teki menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan.Teki membentuk  umbi yang sebenarnya adalah tuber dan merupakan modifikasi dari batang dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu mete, stolon ini merupakan alat perkembangbiakan teki, sehingga teki mampu menghindar dari kedalaman pengolahan tanah (30 cm). Teki termasuk dalam tumbuhan yang berfotosintesis melalui jalur C4.
Manfaat
Secara  tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara telah lama dan banyak memanfaatkan umbi ( rimpang) dari tanamaan ini sebagai obat untuk memperlancar menstruasi , mengurangi rasa sakit pada waktu haid, penyakit-penyakit kewanitaan, obat sakit perut, obat pencuci anti keringat, dalam bentuk air rebusan sebagai obat untuk mengatasi penyakit mulut ( sebagai obat kumur), panas, disentri, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat antikejang pada sakit mencret dan juga obat borok.

2. Rumput Gajah 
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum Schumacher
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1548

Syarat tumbuh
Tumbuh pada tanah yang beragam sepanjang kesuburan tanah memadai. Tumbuh paling baik pada tanah loam friable dalam berpengairan baik dngan pH 4,5-8,2. Biasanya tumbuh hanya pada daerah dengan curah hujan >1000 mm. Meskipun tahan kekeringan karena sistem perakaran yang dalam, tetap memerlukan air yang cukup untuk berproduksi. Tidak tahan terhadap banjir dan penggenangan air yang panjang. Menghasilkan pertumbuhan paling baik dengan suhu antara 25 dan 40oC, dan pertumbuhan sedikit (lambat) pada suhu dibawah 15oC, dengan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 10oC. Pucuk akan mati bila terkena suhu beku, tetapi tumbuh kembali ketika kondisi mulai hangat dan basah. Tumbuh pada daerah permukaan laut sampai ketinggian 2000 m dpl.
Morfologi ciri khusus
Tanaman tahunan yang sangat lebat membentuk rumpun yang besar seperti bambu, dengan tanaman setinggi 2-3,5 m (sampai 7,5 m) dan bercabang mengarah keatas, batang berdiameter sampai 3 cm pada pangkal batang. Helai daun panjang 30-120 cm dan lebar 1-5 cm. Menyebar dengan rizoma pendek, berakar dari buku-buku bawah atau batang yang rebah membentuk akar pada buku-bukunya membentuk stolon. Bunga dengan spike palsu yang kasar sepanjang 10-30 cm, lebar 1,5-3 cm (tidak termasuk bristles), padat, biasanya berwarna kuning-coklat. Sistem perakaran yang ekstensif menembus sampai 4,5 m. Sekitar 3 juta spikelet subur atau "biji"/kg.
http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Pennisetum_purpureum_%28Bahasa_Indonesia%29.htm
Manfaat
Kegunaan utama rumput Gajah adalah sebagai pakan ternak. Selain itu, dapat dimanfaatkan pula sebagai bahan baku pembuatan pupuk hijau atau kompos. Penanaman rumput Gajah bersama dengan rumput Vetiver, pohon Sengon dan pohon Kara benguk dapat mengendalikan struktur lahan bekas laharan letusan gunung berapi di Jawa Tengah.
http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=375
Caricacea
1. Pepaya 
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica papaya L.
http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/pepaya.pdf
Sejarah Singkat :
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi. Di Indonesia, tanaman papaya umumnya tumbuh menyebar dari daratanrendah sampai dataran tinggi, yaitu sampai dataran tinggi, yaitu sampaiketinggian 1.000 m dpl. Tanaman ini umunya diusahakan dalam bentuk tanamanpekarangan atau usaha tani yang tidak terlalu luas

Syarat Tumbuh :
1. Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidak terlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000 mm/tahun.
3. Suhu udara optimum 22-26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40%.
4. Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak  mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
5. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
6. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan tanah.
7. Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl. 

Morfologi 
Daun  (folium):
 Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiaptumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan dauntunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina) ,tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).  Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujungdaun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat darisususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Batang (caulis) : 
Merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitutegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanamanpepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dan tingginya dapat mencapai 10 m
Akar (radix) :
Akar papaya merupakan akar serabut (radix advencita) , karena akar-akar ini bukan berasaldari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknyaseperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang

Bunga(Flos):
Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Buah(fructus):
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Manfaat :
Untuk dikonsumsi. Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran (dioseng-oseng). Daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Bunganya juga bisa dimasak menjadi sayur urap. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan. Buah jantan yang mandul  dapat dijadikan sebagai obat tradisional.
Palmae
Merupakan  sekelompok tumbuhan  berbunga yang banyak anggotanya memiliki nilai penting dalam kehidupan manusia. Kelapa dikenal seluruh penduduk kepulauan tropika sebagai tumbuhan serba guna. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya mencakup hampir semua bagian tumbuhan, namun terutama adalah buahnya. Masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku, memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan pokok yaitu sagu yang diambil dari batangnya jenis Metroxylon sago, hal ini merupakan keunikan tersendiri dalam hal makanan pokok masyarakat di dunia.
1. Palem kipas 
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi  : Magnoliophyta
Kelas  : Liliopsida
Ordo  : Arecales
Family  : Arecaceae
Genus  : Livistona
Species : Livistona rotundifolia
Asal daerah dan penyebaran
Merupakan Tanaman asli Indonesia dan Malaysia, tersebar di Filiphina, Kepulauan Indonesia
Syarat tumbuh
Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung. Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik diluar kisaran suhu udara tropis tersebut. Tanah harus mengandung pasir. Selain itu akar tanaman ini tidak menyukai genangan air. Tanaman ini dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ke daratan tinggi
Morfologi 
Daun(Folium): Palem yang bentuk daunnya setengah lingkaran, mirip kipas yang sedang terbuka, diameter daunnya 30—50 cm dengan tinggi tanaman 60—90 cm (Tinggi dapat mencapai 24 m), memiliki serat seperti benang yang tergantung di antara segmen benang yang seperti jari dan menutup separuh bagian bawah dari tiap-tiap tangkai
Batang (caulis): Batang ditutupi dengan daun basa. Batang luar meliputi gumbar setebal sekitar 2 jari, dan pada batang yang tua, batang seperti tanduk, terbagi dan kurang bulat.
Akar (radix): sistem perakaran adalah akar serabut 
Bunga(floss) :Bunganya seperti bunga kelapa menghasilkan perbungaan panjang. Bulat berwarna merah kemudian hitam, beruang seperti buah kelapa dan dapat dimakan.
Manfaat
Kayu gubal digunakan sebagai gagang tombak. Potongan-potongannya dapat diperoleh dengan ukuran selebar tangan dan setebal satu dim. Digunakan untuk pembuatan peti-peti kecil, namun harus diamplas kuat agar licin. Kayu tersebut merupakan salah satu kayu terkuat dari jenis palem-paleman. Batang pohon tua keras, kuat dan awet, digali dan dengan demikian ujung bawahnya tetap tertutup. Di Jawa Timur, batang banyak digunakan sebagai tiang bangsal tembakau. Di Minahasa, batang-batang yang hitam dan sangat keras dibelah menjadi bilah yang digunakan pada bangunan rumah untuk pelapis dinding lantai dan sontoh (para-para) yang sangat awet. Daun yang belum terkembang, dikeringkan untuk pengganti kertas pembungkus, sebab dapat direntangkan dan digulung lagi sesuka hati. Di Makassar, daun yang belum terkebang dicelupkan ke air pas dan menjemurnya sebentar di sinar matahari, kemudian disental dengan batu hingga seperti kertas china. Digunakan untuk menggulung tembakau rajangan, dupa wangi, dan barang yang lain. Di Jawa Timur, daun-daun tua yang tanggal dipakai untuk atap rumah.
2. SALAK
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Arecales
Famili Arecaceae
Genus Salacca
Spesies S. zalacca
Nama binomial :  Salacca zalacca

Asal daerah dan penyebarannya :
Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga Fiji. Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Ambon .Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Sidimpuan dari Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.
Syarat Tumbuh:
Salak dapat tumbuh optimum dengan bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10 bulan/tahun dan C : 5-7 bulan/tahun, tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Dengan intensistas penyinaran 50-70%. Tanaman salak tumbuh pada ketinggian tempat 100-500 m dpl. Dengan tanah memiliki pH 5-7
Morfologi 
Akar(radix) : sistem perakaran adalah akar serabut
Batang(caulis): Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm.
Daun(folium): Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Bunga(Floss) dan Buah(fructus) :
Karangan bunga jantan.
Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya
Manfaat 
Dikonsumsi buahnya, baik secara langsung maupun dibuat manisan, kripik, dan es buah. Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Karena duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar dan menghindarkan dari pencuri. Untuk pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan salak akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah. kadang kulit salak juga di gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai bahan obat.
http://www.jombangkab.go.id/e-gov/satKerDa/page/3517080/salak.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Salacca_zalacca
3. Palem kuning 
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas  : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Chrysalidocarpus
Spesies : Chrysalidocarpus lutescens

Asal daerah dan penyebaran
Berasal dari Madagaskar. Dapat diperbanyak dengan secara vegetatif.


Syarat tumbuh
Selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik diluar kisaran suhu udara tropis tersebut.genangan air. Dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampai ke daratan tinggi.

Ciri khusus
Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 6m, meskipun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3m karena alasan keindahan. Daun tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu.


Manfaat
Sebagai tanaman hias, selain itu juga berfungsi sebagai tanaman peneduh
4. Kelapa
Kerajaan Plantae
(tidak termasuk)  Monocots
 (tidak termasuk)  Commelinids
Ordo Arecales
Famili Arecaceae
Upafamili   :  Arecoideae
Bangsa Cocoeae
Genus Cocos
Spesies C. nucifera
Nama binomial : Cocos nucifera L.
Asal daerah dan persebarannya 
Tanaman kelapa diperkirakan berasal dari Amerika Selatan. Tanaman kelapa telah dibudidayakan di sekitar Lembah Andes di Kolumbia, Amerika Selatan sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Catatan lain menyatakan bahwa tanaman kelapa berasal dari kawasan Asia Selatan atau Malaysia, atau mungkin Pasifik Barat. Selanjutnya, tanaman kelapa menyebar dari pantai yang satu ke pantai yang lain. Cara penyebaran buah kelapa bisa melalui aliran sungai atau lautan, atau dibawa oleh para awak kapal yang sedang berlabuh dari pantai yang satu ke pantai yang lain

Syarat tumbuh 
Pada ketinggian 0-1000mdpl, dan mudah hidup dan bertumbuh dalam berbagai kondisi.
Morfologi :
Akar (radix) : sistem perakaran adalah akar serabut tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai.
Batang(caulis): Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. 
Daun (folium): Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. 
Bunga (floss) dan Buah(fructus):Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).
Manfaat
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo. Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu. Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa. Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan. Bisa dibuat kopra maupun nata de coco.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cocos_nucifera


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-sriresmiya-5250-2-bab2.pdf