I.PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua mahluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat pentign bagi kehidupan di bumi, juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Oragnisem yangmenghasilkan energi melalui fotosintesis(photos berarti cahaya) disebut fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpanan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui proses kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang(KIMBALL,1992).
Fotosintesis adalah proses yang dilaksanakan ole tumbuh-tumbuhan hijau serta beberapa organsme lain yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Selama fotosintesis, energi cahaya ditangkap dan digunakan untuk mengubah karbondioksida, air dan mineral menjadi oksigen dan senyawa-senyawa organik yang kaya energi. Berikut adalah faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya: laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbondioksida: semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu : enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air : kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbondioksida sehinga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat(hasil fotosintesis) : jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
(PRAWIROHARTONO, 2005).
Kloroplas adalah tempat fotosintesis pada tumbuhan, terjadi pada semua bagian yang berwarna hijau. Tetapi daun merupakan tempat utama berlasungnya fotosintesis, karena mengandung pigmen klorofil. Proses fotosintesis dapat dirangkum sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Kloroplas menguraikan air menjadi hydrogen dan oksigen, dan memasukkan elektron hydrogen kedalam ikatan molekul gula. Fotosintesis merupakan proses redoks : H2Odioksidasi, CO2 direduksi.
Pada hari kering dan panas, tumbuhan menutup stomatanya, menghemat air. Oksigen dari reaksi terang menumpuk. Apabila O2 mensubstitusi CO2 di tempat aktif rubisko, produk yang dibentuk meninggalkan siklus tersebut dan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dalam peroksisom dan mitokondria. Proses ini disebut fotorespirasi, yang mengkonsumsi bahan organik tanpa memproduksi ATP (CAMPBELL,2000).
II.TUJUAN
1) Untuk mengetahui adanya proses fotosintesis pada tumbuhan.
2) Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
3) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis.
III.ALAT DAN BAHAN
3.1) Alat : beaker glass, tabung reaksi, corong kaca, stop watch,ember dan polybag.
3.2) Bahan : air, hidrilla (Hydrilla verticillata), dan cahaya matahari.
IV.CARA KERJA
4.1 Percobaan di tempat gelap :
a) Siapkan 1 beaker glass, 1 tabung reaksi, dan 1 corong kaca.
b) Masukkan kurang lebih 5-7 hidrilla pada corong kaca.
c) Masukkan beaker glass pada ember berisi air.
d) Masukkan corong kaca berisi Hydrilla verticillata pada beaker glass tersebut.
e) Tempatkan tabung reaksi pada ujung corong kaca.
f) Angkat beaker glass dari ember dengan catatan pada tabung reaksi tidak terdapat gelembung air (atur isi air pada beaker glass agar tidak terlalu banyak).
g) Bungkus beaker glass dengan polybag (dimaksudkan agar hidrilla tidak terkena cahaya matahari).
h) Amati gelembung yang dihasilkan, dan catat hasilnya setiap 10 menit selam 60 menit menggunakan stop watch.
4.2 Percobaan ditempat terang :
a) Siapkan 1 beaker glass, 1 tabung reaksi, dan 1 corong kaca.
b) Masukkan kurang lebih 5-7 hidrilla pada corong kaca.
c) Masukkan beaker glass pada ember berisi air.
d) Masukkan corong kaca berisi Hydrilla verticillata pada beaker glass tersebut.
e) Tempatkan tabung reaksi pada ujung corong kaca.
f) Angkat beaker glass dari ember dengan catatan pada tabung reaksi tidak terdapat gelembung air (atur isi air pada beaker glass agar tidak terlalu banyak).
g) Tempatkan pada tempat yang terkena cahaya matahari.
h) Amati gelembung yang dihasilkan, dan catat hasilnya setiap 10 menit selam 60 menit menggunakan stop watch.
V.HASIL PENGAMATAN
10 MENIT JUMLAH GELEMBUNG DI TEMPAT GELAP JUMLAH GELEMBUNG DI TEMPAT TERANG
Ke-1 - + (83)
Ke-2 - ++ (158)
Ke-3 - ++ (171)
Ke-4 - ++ (175)
Ke-5 - ++ (278)
Ke-6 - ++ (493)
Keterangan :
(-) : tidak ada gelembung. (+) : sedikit gelembung.
(++) : banyak gelembung.
VI. PEMBAHASAN
Pada reaksi di tempat gelap tidak ada gelembung udara yang muncul dari Hydrilla verticillata, ini dikarenakan tidak adanya energi cahaya matahari yang sangat penting dalam proses fotosintesis.
Pada reaksi terang peningkatan jumlah gelembung dari 10 menit pertama hingga 60 menit. Seperti pada grafik berikut :
Bisa kita amati bahwa perbandingan yang cukup signifikan, antara reaksi gelap dan terang dalam pratikum fotosintesis. Pada reaksi di tempat terang mengeluarkan sejumlah gelembung udara, yang semakin naik tiap 10 menit. Hal ini disebabkan karena adanya faktor energi cahaya matahari, dimana cahaya matahari diserap klorofil yang ada pada kloroplas, menggerakan transfer elektron dan hidrogen dari air ke penerima(akseptor) yang disebut NADP+ (nitokinamida adenin dinukletioda fosfat) yang menyimpan elektron berenergi untuk sementara. Air terurai dalam proses ini, sehingga reaksi terang fotosintesislah yang melepas O2 sebagai produk samping. Akseptor elektron reaksi terang menggunakan cahaya matahari untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH (sumber dari elektron berenergi)dengan menambahkan sepasang elektron bersama dengan nukleus hidrogen, atau H+. Selain itu juga reaksi terang menghasilkan ATP, energi peredaran sel yang serbaguna. Terjadi siklus Calvin, yang berawal dari pemasukan CO2 yang diserap dan disiap di kloroplas(proses fiksasi karbon). Siklus Calvin kemudian mereduksi karbon terfiksasi menjadi karbohidrat, tenaga pereduksinya berasal dari NADPH, yang memperoleh elektron berenergi dalam reaksi terang.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pratikum fotosintesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Adanya reaksi fotosintesis pada tumbuhan yang terkena sinar matahari, hal ini dapat diamati secara langsung dengan adanya gelembung udara yang keluar dari Hydrilla verticillata, sedangkan reaksi ditempat gelap tidak terjadi proses fotosintesis.
2. Berdasarkan pengamatan pratikum, munculnya gelembung udara bisa diidentifikasikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen.
3. Pada pratikum fotosintesis pengaruh energi cahaya matahari sangat berperan penting, dalam proses reduksi dari NADP+ menjadi NADPH, selain itu menghasilkan ATP, Karbohidrat(CnH2nOn) dan oksigen. Karena terjadi proses sintesis bahan-bahan yang ada di dalam kloroplas.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchell. 2000. Biologi, jilid 1 edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Jakarta Erlangga.
Prawirohartono, S. 2005.Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment