DASAR TEORI
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b dan klorofil chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesin.Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman terjadi berbagai proses fisiologis seperti respirasi, asimilasi, ekskresi transportasi dan lain – lain. Kemampuan tmbuhan untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk dirubah menjadi bahan organic sehingga diasimilasi dalam tubuh tanaman berlangsung jika cukup adanya, oleh karena itu asimilasi zat karbon disebut juga dengan fotosintesis . Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b. perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin, serta samping hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol. (Meutya, 2011).
Fungsi Utama Klorofil
Penggunaan klorofil bagi tubuh manusia dapat membantu dalam hal (1) meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, (2) mengatasi anemia, (3) membersihkan jaringan tubuh, (4) membersihkan hati dan membantu fungsi hati, (5) meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit), (6) memperkuat sel, dan (7) melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil adalah aman terhadap tubuh. Selain itu, klorofil juga berfungsi sebagai desinfektan dan antibiotik, bahkan sebelum adanya obat-obatan sintesis. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme dalam tubuh, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang bersifat racun dalam tubuh. Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menggali ke dalam sel/jaringan dan mengangkat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun dalam tubuh, pewarna makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus. Ann Wigmore dalam buku The Wheatgrass Book, 1985 menyatakan bahwa klorofil dapat melindungi kita dari senyawa-senyawa karsinogen, dimana makanan dan obat lainnya sudah tidak berfungsi lagi. Klorofil bertindak menguatkan sel-sel, melepaskan zat racun dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan.(Bahri,2007)
Struktur klorofil dan hemoglobin
Molekul klorofil tersusun atas 4 cincin pirol dengan Mg sebagai inti. Pada klorofil terdapat rangkaian yang disebut fitil (C20H39O) yang jika terkena air dengan pengaruh enzim klorofilase akan berubah menjadi fitol (C20H39OH). Fitol adalah alkohol primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses reduksi klorofil. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkannya dalam gelombang yang berlainan (berpendar = berfluorescens). Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil menurut antara lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform, (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat(Anonim,2011)
Sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L) Di Indonesia, kalau orang menyebut sawi, yang dimaksud adalah sawi hijau ( Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin.Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih,sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi.(Anonim,2012)
Klorofil merupakan pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuhan, tepatnya di dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai sumber energi untuk reaksi-reaksi dalam proses fotosintesis. Langkah-langkah dalam menentukan jumlah klorofil dan carotenoids adalah
Ekstraksi, yaitu pengambilan pigmen yang ada pada daun sehingga pigmen akan terambil dari daun dan kemudian terlarut dalam pelarut yang sesuai.
Filtrasi, yaitu penyaringan dari hasil ekstrak yang diperoleh supaya ekstrak benar-benar bersih dari partikel pengotor.
Partisi, yaitu pigmen yang ada diikat dengan pelarut yang sesuai . Alat yang digunakan adalah corong pisah.
Evaporasi, yaitu penguapan pelarut, sehingga diperoleh ekstrak dalam volume tertentu, atau diperoleh juga ekstrak kering.
Analisa kandungan, yaitu penentuan kandungan klorofil dengan menggunakan spektrifotometer, kemudian kandungan klorofil dihitung dengan menggunakan persamaan Lichtenthaler (1987).
(Elisabeth,2005)
TUJUAN
Dapat melakukan percobaan dan memahami proses pembuatan ekstrak dari sari daun sawi hijau.
Dapat menentukan jumlah kandungan klorofil dan carotenoids pada daun bayam pada perhitungan dengan bantuan spektrofotometer.
<script
src="http://kumpulblogger.com/flbanner.php?b=219421&sz=300x250"
type="text/javascript"></script>
ALAT , BAHAN , DAN CARA KERJA
3.1Alat : Pisau, timbangan digital, Beaker glass, Alat pengaduk, Corong gelas, Corong pisah, Statif, Erlenmeyer, Labu takar 10 ml, Spektrofotometer, Pilius, Piper ukur, dan Pipet tetes
3.2 Bahan: daun bayam segar, metanol aceton (7:3), kertas saring, sodium sulfat, diethyl eter, dan NaCl jenuh
3.3 Cara kerja
Daun bayam dipotong-potong dan ditimbang sebanyak 0,4 gr, kemudian dihaluskan dengan mortal serta ditambahkan 1 ujung sendok CaCO3.
Daun bayam yang telah halus ditambahkan 10 ml pelarut methanol : Aceton (7:3) dan kemudian diaduk dengan batang pengaduk.
Ekstrak disaring dengan kertas saring, residu diekstrak kembali dengan pelarut methanol : aceton (7:3) sebanyak 10 ml hingga semua pigmen daun bayam terangkat.
Hasil ekstrak ditambah sodium sulfat anhydrat untuk mengikat air dan kemudian disaring.
Eksrak pigmen yang diperoleh dimasukkan dalam corong pisah, kemudian ditambah 8 ml diethyl eter, kocok secara perlahan, dan ditambahkan saturasi garam dapur dan air agar terjadi pemisahan.
Lapisan yang berwarna hijau diambil dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml dan ditepatkan volumenya hingga 10 ml dengan ditambah diethyl eter.
Ekstak dihitung absorbansinya dengan spertrofotometer pada panjang gelombang 660,6 ; 642,2 ; dan 470.
Hasil absorbansi digunakan untuk menghitung jumlah klorofil dan carotenoids dengan menggunakan persamaan Lichtenthaler (1987) dalam satuan µg/ml.
Chl a = 105,05A660,6 – 0,97A642,2
Chl b =16,36A642,2 – 2,43A660,6
Total chl =7,62A660,6 + 15,39A642,2
Total carotenoids =(1000A470 – 1,43 Chl a- 35,87 Chl b)/205
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Nilai absorbansi
Panjang gelombang (λ) Nilai absorbansi
660,6 0,527
642,2 0,460
470 0,359
4.1.2. Hasil perhitungan kandungan klorofil dan carotenoids
Hasil perhitungan Jumlah (µg/g)
Klorofil a 1212,5
Klorofil b 1561,247
Total klorofil 2777,3785
Total carotenoids 15,616
PEMBAHASAN
Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis. Maka dari itu proses percobaan analisis kadar klorofil pada tanaman sawi hijau. Dengan berbagai tahap. Dimulai dari mengiris daun sawi seberat 0,4gr ditambahkan satu ujung sendok CaCO3. yang kemudian digerus pada mortar. Saat menggeerus perlu ditambahkan pelarut methanol:aceton sebanyak 10ml, bertujuan untuk memisahkan klorofil pada daun. Sehingga daun berwarna pucat. Setelah proses ekstraksi lalu proses filtrasi disaring dengan kertas saring. Ditambahkna lagi pelarut methanol:aceton sampai semua pigmen terangkat. Hasil filtrasi pigmen ditambah sodium sulfat, yang bertujuan untuk mengikat air yang ada kemudian disaring lagi ditambah natrium sulfat 2 sendok dan 8ml dietil eter. Dikocok perlahan, dengan menambahakan saturasi garam dapur (NaCl) dan air. Menepatkan volume menjadi 5ml pada labutakar ditambah dengan dietil eter lalu dikocok. Setelah itu diukur dengan menggunakan alat spektofotometer pada panjang gelombang 660,6;642,2;470. Pada saat pratikum mengalami kendala dimana klorofil yang dibuat terlalu pekat. Hasil absorbansi lebih dari 2000. Maka dilakukan pengenceran dengan mengambil 1ml larutan yang kemudian ditambah 9ml larutan dietil eter. Maka didapatinya data yang lumayan akurat pada absorbansi 660,6=0.527;642,2=0460;470=0359. Dari data tersebut diolah kedalam rumus mencari klorofil A sebanyak 1212,5 µg/g dan klorofil B sebanyak 1561,247 µg/g. Dengan hasil perhitungan tersebut kita masukkan kedalam rumus mencari kandungan klorofil sehingga hasilnya adalah 2777,3785 µg/g dan karotenoids adalah 15,616 µg/g. Jumlah total klorofil lebih banyak dibandingkan dengan karotenoids.
KESIMPULAN
Percobaan menentukan kandungan klorofil dan karotenoids pada daun sawi hijau, mengalami suatu hal dimana kepekatan larutan klorofil pada saatmenetukan absorbansinya. Sehingga melakukan pengenceran 10 kali.
Dari hasil pengukuran absorbansi 660,6=0.527;642,2=0460;470=0359. Dihitung dengan rumus maka hasil dari klorofil A =1212,5 µg/g dan klorofil B= 1561,247 µg/g. Kemudian dimasukkan dalam rumus mencari kandungan klorofil sehingga hasilnya adalah 2777,3785 µg/g dan karotenoids adalah 15,616 µg/g.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim .2012. http://id.wikipedia.org/wiki/.
Diakses pada tanggal 14/04/2012, pukul 19.30WIB
Anonim. 2011. http:/klorofil.htm. Diakses pada tanggal 14/04/2012, pukul 19.45WIB
Bahri, Saiful. 2007. http:Klorofil sebagai Darah Hijau Manusia _ Chem-Is-Try.Org _ Situs
Kimia Indonesia _.com. Diakses pada tanggal 14/04/2012, pukul 20.30WIB
Kristiani, E.B.E. 2005. Uji Kualitas Minyak. UKSW. Salatiga
Meutya,Dezy. 2011. http:/kandungan klorofil/Dezi Meutya Blog's Pigmen fotosintesis.com.
Diakses pada tanggal 14/04/2012 , pukul 20.15WIB
LAMPIRAN
Perhitungan
Klorofil A
= 10,05 A 660,6 – 0,97 A 642,2
= 10,05 . 0,527 – 0,97 . 0,460
= 5,29635 – 0,4462
= 4,85015 x 10 / 10 ml
= 48,5015 µg/0,4
= 48,5015 x 2,5 µg/1 gr x FP
= 121,25 µg/gr x 10
= 1212,5 µg/gr Klorofil B
= 16,36 A 642,2 – 2,43 A 660,6
= 16,36 . 0,460 - 2,43 . 0,527
= 7,5256 – 1,28061
= 6,24499 x 10 / 10 ml
= 62,4499µg/0,4 gr
= 62,4499 x 2,5 µg/1 gr x FP
= 156,1247 µg/gr x 10 µg/gr
= 1561,247 µg/gr
Total Chl (tanpa pengenceran)
Chl A = 121,25 µg/gr
Chl B = 156,1247 µg/gr
<!-- End: http://adsensecamp.com/ -->
Total Klorofil
= 7,62 A 660,6 + 15,39 A 642,2
= 7,62 . 0,527 + 15,39 . 0,460
= 4,01574 + 7,0794
= 11,09514 x 10/ 10ml
= 110,9514 µg /0,4 gr
= 110,9514 x 2,5 µg / 1gr x FP
= 277,3785 µg / 1gr x 10
= 2777,3785 µg /g
= (1000 A_470-1,43 Chl A-35,87 Chl B)/205
= ((1000 x 0,359 x 2,5 x 10)-(1,43 x 121,25) -(35,87x 156,1247) )/205
= (8975-173,3875 -5600,192)/205
= 3201,4205/205
= 15,616 µg/gr
No comments:
Post a Comment